
Bantu Ribuan Anak Kembali Belajar Dengan Layak

Banjir dan longsor parah yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat akhir November 2025 bukan cuma merusak rumah dan memporak-porandakan kehidupan tapi juga mengguncang masa depan ribuan anak. Pendidikan mereka mendadak berhenti.


- Di Aceh saja: 310 sekolah, termasuk 57 PAUD, 91 SD, 55 SMP, 65 SMA, 34 SMK, 1 PKBM/SKB, dan 7 SLB.
- Di Sumatera Utara dan Sumatra Barat juga ratusan sekolah — total 1.009 satuan pendidikan porak-poranda.
Akibatnya: ribuan anak kehilangan ruang belajar, guru kehilangan tempat mengajar, dan hari-hari sekolah berubah menjadi momen ketidakpastian. Banyak keluarga harus memilih, antara mencari tempat tinggal aman, atau menunda pendidikan anak.
Tapi kami percaya, masa depan anak-anak ini nggak boleh berhenti hanya karena banjir. Mereka pantas mendapatkan harapan kembali. Maka dari itu, kita bersama-sama bisa bantu mereka bangkit.

Dengan dukungan bersama kita, bisa bantu:
- PFA (Psychological First Aid): menenangkan, mendampingi, dan memulihkan rasa aman anak.
- Sekolah Darurat: untuk menyambung harapan anak-anak bisa bersekolah dan berlajar
- School Kit: menyediakan perlengkapan belajar agar anak bisa kembali sekolah tanpa hambatan.
- Dukungan Sosial: hadir untuk menemani, menguatkan, dan membangun kembali semangat mereka.
“Bangkitkan Sekolah Harapan” bukan sekadar kampanye, ini panggilan kita untuk menyelamatkan masa depan mereka. Karena pendidikan adalah hak setiap anak. Banjir boleh merusak gedung, tapi tidak boleh merusak harapan.
Yuk, bantu mereka kembali bangkit. Karena masa depan mereka, masa depan kita semua.
-
December, 3 2025
Campaign is published
