
INFAK YATIM: 1000 SENYUM UNTUK YATIM DHUAFA

Mungkin banyak orang yang tidak menyadari, bahwa di balik gelar sarjana, banyak perjuangan yang harus dihadapi oleh generasi muda bahkan saat duduk di bangku SMA.
Hallo! Salam kenal aku Hilmy, lahir di Surabaya, besar di tengah keluarga yang sedehana namun penuh cinta. Inilah latar belakang dan cerita perjalananku.
Namaku Hilmy. Lahir di Surabaya, besar di tengah keluarga yang sederhana namun penuh cinta. Ayahku telah tiada sejak pandemi 2020, sebuah tragedi yang meninggalkan luka sekaligus tanggung jawab besar bagi keluargaku. Sejak saat itu, ibuku menjadi sosok yang berdiri paling depan dalam perjuangan kami. Bersama kakakku, kami bertiga saling menopang hidup. Kakakku, dengan keterampilannya mencetak plat seng, menjadi tulang punggung keluarga, sementara aku membantu sebisaku kadang ikut mengoperasikan mesin cetak, kadang mengurus rumah, sambil tetap menjaga nilai akademik dan keaktifan organisasiku.
Kami tinggal di sebuah rumah kecil yang hangat, meskipun sering bocor saat hujan datang. Namun justru di rumah sederhana itulah, mimpi-mimpi besar mulai tumbuh. Setiap malam aku merenung, memikirkan bagaimana caranya agar aku tidak menjadi beban bagi keluargaku, melainkan bisa menjadi harapan. Untuk mewujudkan mimpiku, aku harus berjuang untuk mencari beasiswa agar bisa mendukung mimpi-mimpi yang aku tulis
Awalnya, aku cuma kepikiran satu hal: gimana caranya bisa kuliah gratis, biar nggak ngerepotin orang tua. Aku mulai cari-cari info beasiswa kuliah, sampai akhirnya nemu ternyata ada juga beasiswa buat anak SMA. Aku daftar ke banyak beasiswa waktu itu, tapi semuanya gagal. Pas udah mulai ngerasa capek dan hampir nyerah, tiba-tiba aku lihat broadcast dari temenku, Khanza. Katanya, Beasiswa YES lagi buka. Karena udah biasa gagal, aku daftar aja tanpa terlalu berharap, yang penting ikut semua tahapannya dulu.
Setelah resmi jadi bagian dari YES, aku bener-bener ngerasain manfaatnya. Dari sisi spiritual, aku jadi makin sering baca Al-Qur’an, ngafalin juz 30, dan nge-track kebiasaan harian yang baik. Dari sisi akademik juga dapet banget ilmunya, terutama buat persiapan SNBP dan SNBT. Selain itu, YES juga ngasih pengalaman seru yang nggak pernah aku bayangin. Kita diajak jalan-jalan ke luar kota ke Batu, Jakarta, dan Bogor. Paling nggak bisa aku lupain tuh waktu pertama kali liat Monas pas ikut Youth Leadership Forum di Jakarta. Itu momen yang bakal selalu aku kenang.
Buat aku, YES bukan cuma soal beasiswa. Tapi perjalanan yang bikin aku lebih siap buat masa depan baik dari segi hati, ilmu, maupun pengalaman hidup.
Setahun bersama YES adalah proses pembentukan diri. Dari anak SMA biasa, menjadi pribadi yang siap melangkah ke dunia yang lebih besar. Kini aku adalah mahasiswa FTTM ITB. Tapi aku tahu, jalan ini belum selesai. Aku ingin magang di Schlumberger, kuliah S2 di luar negeri, dan pulang membawa cahaya untuk bangsa. Semua ini karena satu langkah kecil yang dulu kuambil: mendaftar YES.
Untukmu yang membaca kisah ini: jangan pernah remehkan sekecil apapun kebaikan yang kamu lalukan saat ini, karena kebaikanmu akan sangat berdampak dan membawa banyak impian dan harapan untuku dan pemuda lainnya yang ingin sekali bisa melanjutkan pendidikan yang lebih baik.
Berkat Beasiwa Yes, Hilmy yang sekarang adalah Hilmy yang optimis dapat mengejar gelar sarjananya dan meraih cita-citanya.
Namun, hilmy yang semput putus asa di masa lalu, adalah Hilmy yang dapat ditemukan pada diri ribuan calon mahasiswa di luar sana. Mereka yang bertekad tinggi untuk jadi sarjana namun memiliki kendala untuk melajutkan pendidikan.
Sahabat Baik, Program YES adalah beasiswa untuk yatim, dhuafa dan mualaf tingkat SMA, dengan harapan bisa membantu mereka meraih cita-cita melanjutkan pendidikan. Tak hanya pendampingan akademik, penerima manfaat juga diberikan bimbingan agama dan penguatan nilai-nilai agar terbentuk karakter yang berakhlak mulia dan memiliki jiwa kepemimpinan.
https://greatedunesia.id/pengembangan-program/youth-ekselensia-scholarship/
Hilmy hanyalah satu dari ribuan siswa yang sempat berputus asa untuk meraih mimpinya.
Mari bersama dan bergandengan tangan untuk membantu merka agar tetap terus melanjutkan pendidikan dengan baik.
-
June, 25 2025
Campaign is published